Pengumuman


Bila tulisan yang Anda cari tidak ada di sini, silakan kunjungi santai2008.wordpress.com

Jumat, 20 Maret 2009

Asia Timur Maju Berkat ”Feng Shui”


Oleh: Djulianto Susantio

Sejak lama banyak teori coba menjelaskan mengapa suatu negara lebih unggul dibandingkan negara lain. Umumnya berbagai teori yang dikemukakan itu menganalisis kemakmuran negara dengan perspektif yang berbeda-beda. Suatu teori baru biasanya mengemuka setelah mempelajari kelemahan teori sebelumnya. Oleh karena itu, sungguh sulit menemukan sebuah teori umum yang dapat diandalkan untuk mendesain sebuah negara unggul.

Sekitar 3.000 tahun lalu para ahli feng shui Tiongkok kuno percaya bahwa kehidupan manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang baik akan memberi pengaruh positif. Sebaliknya, lingkungan buruk akan berpengaruh negatif terhadap kehidupan manusia yang tinggal di dalamnya.

Salah satu aspek terpenting dari lingkungan adalah air. Banyak ahli feng shui sepakat bahwa tata letak dan pengelolaan air yang sesuai dengan model feng shui akan memiliki pengaruh besar terhadap keberuntungan dan kemakmuran kehidupan manusia. Air diyakini dapat memengaruhi tingkah laku, cara berpikir, dan emosi manusia (Akino W Azzaro, dalam situs internet).

Selain secara fisik, dalam feng shui air mengandung arti simbolik. Infrastruktur jalan dan moda transportasi, misalnya, dapat dikategorikan sebagai “air”. Begitu pula jaringan air minum dan jaringan transportasi. Air dalam bentuknya yang lain mencakup segala sesuatu yang menuntut mobilitas dan ketekunan pemikiran, seperti hal-hal yang melahirkan gagasan atau inovasi untuk pembaruan.


Asia Timur

Sebagai negara tempat kelahiran feng shui, China merupakan negara yang paling dominan menerapkan feng shui sejak lama. Kota Terlarang (Forbidden City) dan berbagai bangunan kuno lainnya, mempunyai tata letak sedemikian rupa sesuai prinsip feng shui. Banyak bangunan modern sejak zaman keterbukaan China, juga mengandalkan peran master-master feng shui dalam perancangannya.

Kini terbukti, China menjadi salah satu negara yang terbaik pertumbuhan ekonominya di Asia. Industrinya pun sudah demikian maju sehingga menjadi andalan ekspor ke negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Para pakar meramalkan, China akan menjadi naga perekonomian di dunia pada tahun 2020 mendatang.

Jepang yang sampai kini masih memegang peranan amat penting, juga tak lepas dari feng shui. Berbagai teori feng shui purba, banyak dikembangkan dan dimodifikasi di Jepang, antara lain menghasilkan Teori 9 Ki yang terkenal.

Negara Asia Timur lainnya yang percaya feng shui adalah Korea Selatan. Hal ini terlihat jelas dari bendera nasionalnya. Di tengah bergambar taiji, yakni sebuah lingkaran yang di dalamnya ada simbol yin dan yang. Di keempat sudutnya bergambar trigram, berupa tiga garis lurus dan/atau terputus, yang merupakan simbol dari Pakua. Pakua adalah delapan diagram untuk patokan analisis feng shui.

Tak dipungkiri feng shui sudah lama diterapkan masyarakat Jepang dan Korea Selatan. Berbagai aliran atau sekte dalam feng shui, kini tumbuh subur di sana. Saat ini Jepang dan Korea Selatan merupakan “macan Asia” yang disegani. Jepang bahkan merupakan satu-satunya negara Asia yang duduk dalam G-8, yaitu kelompok negara-negara maju.

Nah, bagaimana dengan Taiwan dan Hong Kong? Kemajuan kedua negara itu juga sangat cepat. Hong Kong bahkan menjadi salah satu kota dagang termaju di dunia, sedangkan hasil perindustrian komputer Taiwan, diwakili oleh Acer, telah merambah ke mana-mana.

Bukan itu saja. Banyak master feng shui bertaraf internasional berasal dari Taiwan dan Hong Kong. Kepiawaian mereka banyak dimanfaatkan pengusaha-pengusaha dunia, termasuk oleh “Si Raja Komputer” Bill Gates. Konon rumah Bill Gates dirancang oleh ahli-ahli feng shui ternama sehingga menambah keberuntungannya. Tidak heran bila majalah Forbes memilih Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia selama beberapa tahun berturut-turut.


Asia Tenggara

Feng shui rupanya juga sudah menjalar ke Asia Tenggara, terlebih Singapura. Ketika masih dipimpin Perdana Menteri Lee Kuan Yew, ahli-ahli feng shui berperan besar dalam perancangan “Clean Rivers Projects” di tahun 1977.

Proyek besar-besaran semacam Prokasih (Proyek Kali Bersih) di Jakarta, terbilang sangat sukses. Terbukti, menurut Azzaro lagi, pengelolaan yang baik terhadap Sungai Kallang menghasilkan pengaruh positif. Oleh karena itu, Singapura menjadi lebih makmur, bukan hanya dari segi ekonomi, tetapi juga sosial dan budaya.

Malaysia juga sudah lama menerapkan feng shui. Genting Highland, objek wisata yang paling populer di sana, dibangun menurut rancangan master-master feng shui dari Taiwan dan Hong Kong pada 1965. Jutaan pengunjung datang ke sana setiap tahun sehingga Genting Highland menjadi primadona pariwisata Malaysia.

Kini justru master-master feng shui Malaysia, mulai berkiprah di mana-mana, termasuk Indonesia. Banyak warga Malaysia terangkat keberuntungannya berkat feng shui sehingga banyak membutuhkan TKI untuk perluasan usahanya.

Salah satu rancangan master-master feng shui Malaysia di Indonesia adalah kompleks pertokoan Mangga Dua di Jakarta. Bekas kuburan yang dulunya angker, kini berhasil disulap menjadi ladang uang yang menggiurkan. Di tingkat Asia Tenggara dan Afrika, nama Mangga Dua begitu populer sebagai tempat transaksi bergengsi dan murah.

Kunci keberhasilan negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara tidak lain berkat feng shui. Ini juga dapat dilihat dari gambar pada bendera nasional mereka berupa matahari, bulan, atau bintang. Ketiga benda langit itu merupakan maskot dalam feng shui.

Penulis adalah Pemerhati Feng Shui, Tinggal di Jakarta

(Sumber: Sinar Harapan, Sabtu, 25 Maret 2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Feng Shui Bintang Terbang

Ramal Jodoh

Kelahiran Anda

Petunjuk Zodiak

Chinese Calendar

Numerologi

KONTAK PENULIS

Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):

Alamat IP Anda

IP